Desainer selalu terikat dengan kata-kata, tipografi
mengeksperikannya dengan tujuan dan maksud tersendiri. Tipografi adalah sebuah
proses, di mana kata-kata diekspresikan sehingga terlihat maknanya. Desainer membentuk
sebuah kata dengan gaya sehingga memberikan kehidupan kepada kata-kata itu. Dengan
berbagai bentuk dan gaya penulisan, tulisan dapat berkespresi dan bersuara. Tipografi
sangat berguna dalam memberikan kenyamanan kepada pembaca. Maka dari itu,
pembahasan kali ini akan membahas seputar Tipografi.
Apa itu tipografi?
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan
menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk
menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan
kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tujuan dari tipografi ialah agar pembaca
dapat mudah dalam membaca dan rasa nyaman dalam membaca. Kejelasan bentuk huruf
dipertimbangkan dalam membuat tipografi dan keterbacaan agar tulisan dapat
dipahami. Kejelasan bentuk huruf ditentukan oleh kerumitan desain huruf,
seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya, penggunaan warna,
dan frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
keterbacaan dipengaruhi oleh jenis huruf, ukuran, kontras warna terhadap latar
belakang, pengaturan spasi, perataan, dan lainnya.
Apa saja kriteria tipografi?
Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah
mengenali atau memahami anotomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf
memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu
huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang
satu dengan huruf yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf dengan baik,
dengan mudah kita akan mengenali sifat dan karakteristik dari tiap huruf. Berikut
ini adalah terminologu yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen
visual yang tertekstur dalam fisik huruf :
1. Baseline
: Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari again terbawah dari
setiap huruf besar.
2. Capline
: Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas
dari setiap huruf besar.
3. Meanline
: Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas
dari badan setiap huruf kecil
4. X-Height
: Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-height merupakan tinggi dari
badan huruf kecil. Cara yang termudah mengukur ketinggian badan huruf kecial
adalah dengan menggunakan huruf ‘x’.
5. Ascender
: Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.
6. Descender
: Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baselin
Apa saja gaya tulisan pada tipografi?
Type Style adalah vaian atau versi-versi lain dalam
sebuah type family. Istilah style bias sangat luas dan menyangkut berbagai
aspek, antara lain:
1. Roman
: Roman adalah huruf tegak. Huruf-huruf kuno bangsa Romawi yang tegak menjadi
ide dasar digunakannya istilah roman ini. Versi roman kadang disebut juga
normal / regular.
2. Italic
: Italic adalah huruf miring. Style ini dari sejak abad 16 mulai digunakan
sebagai emphasis dan pendukung style Roman, padahal pada mulanya italic adalah
sebuh typeface tersendiri sebagai alternative penggantu huruf tegak yang
dianggap terlalu boros tempat.
3. Bold
: Bold adalah huruf tebal. Style Bold sangat sering dijumpai sebagai emphasis
dalam teks. Sejarahnya sendiri dimulai pada sekitar abad 18-19, waktu itu hanya
tersedia slab serif untuk menonjolkan / menekankan sebuah teks, namun dianggap
terlalu kuat, sehingga kurang nyaman dibaca apa bila disandingkan dengan teks
utama yang sifatnya regular.
Apa saja yang diukur dalam ruang lingkup tipografi?
Istilah spasi sering kita gunakan dalam pekerjaan
pengetikan naskah. Pengertian istilah ini sebenarnya adalah berupa interval
antar elemen tipografi yang mencangkup: jarak antara huruf atau yang disebut
kerning, jarang antara kata yang disebut word spacing, dan jarak antara baris
atau yang disebut leading.
1. Word
Spacing : Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran ruang jarak antar kata
adalah penyisipan potongan metal yang diletakan diantara huruf yang satu dan
yang lain.
2. Kerning
: Pengukuran jarak antara huruf dalam photo type setting dan digital composition
dihitung denan system unit. System ini tidak memiliki acuan pengukuran yang
tetap, dalam pengertian bahwa unit memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung
kepada system yang digunakan.
3. Leading
: Pengukuran jarak antar baris dihitung dengan menggunakan satuan point. Teknik
tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan diantara baris. Lembaran
metal ini memiliki ketebalan yang beragam
Apa tips Membuat tipografi?
1. Jarak
antar huruf tidak boleh sampai huruf-huruf tersebut terlihat terlalu renggang
atau sangat mepet. Tentukan jarak yang tepat.
2. Jenis
Font yang tepat dapat membantu desainer lebih mudah mengomunikasikan mengenai
maksud dari desain tersebut.
3. Fitur
Bold dan Size dapat digunakan untuk menentukan bagian manakah yang paling
penting dan ditonjolkan dari kalimat yang ada pada desain sehingga tujuan utama
desain dapat tersampaikan.
4. Jarak
antarspasi harus ditentukan dengan baik agar para pembaca tidak cepat lelah
ketika membaca paragraf yang panjang.
5. Tentukan
warna yg menarik namun tidak membuat mata sakit
6. Ukuran
huruf yang bervariasi adalah salah satu cara terbaik untuk membedakan isi dalam
desain tipografi. Menggunakan jenis huruf besar dan kuat untuk memperjelas pesan
dan gunakan jenis huruf yang lebih halus untuk mendukung tulisan utama.
7. Memastikan
desain terlihat harmonis antara latar belakang dan tipografi dengan memilih
jenis huruf yang estetis disesuaikan dengan konten.
8. Penerapan
jenis gaya kontras berguna untuk memastikan teks pada desain dapat dibaca dan mudah
dicerna oleh penikmatnya. Membuat kesan tenang dalam desain dengan cara menerapkan
kombinasi tonal yang kuat, menggabungkan gambar hitam dan putih sebagai latar
belakang dengan warna yang kontras bisa menjadi pilihan.
9. Mengatur
Ketinggian Font untuk digunakan ketika bermain dengan gambar background yang
terbatas. Pengaturan ketinggian font akan memberi karakter visual yang kuat.
Ingat untuk tidak menerapkan jenis huruf tinggi terlalu banyak supaya tidak
terkesan berdesak desakan.
10. Pemilihan
Jenis Font untuk Menghidupkan Tema.
11. Komposisi
skala dalam sebuah desain typography adalah penting. Hal tersebut bisa menjaga
kerapihan dan kemudahan penikmat untuk mengerti maksut desain, gunakan simbol
sebagai pembagi konten, misalkan garis yang akan membuat desain menjadi lebih
terorganisir.
12. Menggunakan
warna cerah. Menggunakan huruf dengan warna warni cerah bisa menjadi pilihan
untuk desain yang beda.
Daftar Pustaka:
https://ilmunesia.com/tips-membuat-typography-keren/
https://id1lib.org/book/2216848/1b1972
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319839/pendidikan/Typography.pdf